Oleh Dean
Nelson (Sumber: telegraph.co.uk; 11 Januari 2010)
Sebuah penelitian dari National
Institute of Immunohaematology Mumbai, India, baru-baru ini mengungkapkan bahwa
kemungkinan besar etnis Pashtun (etnis terbesar di Pakistan dan Afghanistan)
berasal dari keturunan dari salah satu "10 suku Israel yang hilang"
(lost tribes of Israel).
Seorang ahli genetik India telah
mengambil sampel darah dari orang-orang Pashtun Afridi di Lucknow, utara India,
untuk dibawa ke Israel untuk mencocokkannya dengan DNA orang-orang Yahudi
Israel. Dibutuhkan waktu sekitar 12 bulan untuk memastikan hal itu.
Israel sendiri diketahui aktif
melakukan penelitian terhadap suku-suku terpencil di berbagai negara untuk
menemukan "10 suku Israel yang hilang". Mereka adalah bagian dari 12
suku yang berasal dari keturunan Nabi Yakub as (ayah dari Nabi Yusuf as), yang
bersama-sama membentuk satu bangsa Israel. Namun seiring dengan terjadinya
banyak pertikaian antar suku-suku Israel serta penjajahan bangsa-bangsa asing
yang berujung pada pengusiran orang-orang Yahudi dari Palestina oleh bangsa
Romawi, 10 suku bangsa Israel kini tidak diketahui keberadaannya.
Pengambilan sampel darah di area
Malihabad, Lucknow, disebabkan wilayah ini diyakini sebagai wilayah yang cukup
aman untuk dilakukannya penelitian yang dianggap sangat kontroversial bagi
orang-orang Islam tersebut.
Shanaz Ali, seorang peneliti senior
India, mengepalai penelitian yang dilakukan di Technion Israel Institute of
Technology di Tel Aviv.
Saat ini diperkirakan terdapat
sekitar 40 juta orang etnis Pashtun di seluruh dunia. Di antara jumlah itu
sebanyak 14 juta tinggal di Afghanistan dan 28 juta berada di Pakistan. Wilayah
utama mereka terutama berada di daerah perbatasan kedua negara yang
bergunung-gunung, namun juga cukup signifikan jumlahnya di kota-kota besar
Pakistan seperti Karachi.
Beberapa suku Pashtun dipercaya masih
memelihara keyakinan bahwa mereka adalah keturunan dari "Anak-anak
Israel". Menurut legenda, mereka adalah keturunan dari suku Ephraim yang
diusir dari Israel oleh bangsa Assyrian pada sekitar tahun 700 Sebelum Masehi.
Bukti-bukti keberadaan pemukiman
Yahudi telah ditemukan di Herat, dekat perbatasan dengan Iran, dimana ditemukan
kuburan kuno yang terdapat batu-batu nisan bertuliskan huruf dan bahasa Hebrew.
Di ibukota Afghanistan, Kabul, bahkan terdapat sinagog (tempat ibadah umat
Yahudi) kuno yang tidak lagi digunakan.
Navras Aafreedi, peneliti utama yang
melakukan penelitian tentang "suku-suku Israel yang hilang"
mengatakan bahwa penelitian tentang DNA orang-orang Pashtun ini bisa menjadi
sumber konflik sosial yang serius di era modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar