Di tahun 500 Sebelum Masehi,
sejumlah orang yang tinggal di Rusia disebut sebagai bangsa Skythia (Scythia) –bangsa
yang pernah dihantam Bangsa Persia. Bangsa Rusia pun mengalami masa-masa sulit
antara 300 dan 600 Masehi, ketika mereka diserbu oleh suku Ostrogoth, Avar, dan
Hun (bangsanya Atila).
Namun, pertama kali
orang-orang tersebut bersatu dalam satu negara adalah kira-kira pada tahun 800
Masehi.
Pada masa tersebut, salah
satu kelompok bangsa Viking yang disebut orang Rus dari Skandinavia (Norwegia,
Denmark, dan Swedia modern) mendapati bahwa mereka dapat berdagang dengan
Kekaisaran Bizantium di Laut Hitam dengan melayari sungai Volga dan Deiper,
melalui Rusia.
Ketika hal itu berlangsung
pada masa 800-an Masehi, mereka bertemu dengan bangsa Slav, yang juga sedang
bergerak ke arah Rusia. Kemudian, bersama-sama, bangsa Viking dan Slav
menyatukan Rusia menjadi satu kerajaan dengan ibukotanya di Novgorod.
Kerajaan Rusia di Abad
Pertengahan ini, yang juga acapkali disebut sebagai Kekhaganan Rusia, hanya
meliputi bagian paling barat dari Rusia modern, namun meliputi pula Ukraina
modern.
Secara berangsur-angsur,
berkat perdagangan Viking, negara baru Rusia menjadi semakin dekat dengan
Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur). Dan dapat pula dianggap lumrah, Kekaisaran
Bizantium ingin penduduk Rusia memeluk Kristen (Ortodoks). Hingga sekitar tahun
1000 Masehi, orang-orang Rusia pun akhirnya memeluk Kristen (Ortodoks), dan
mulai membangun gereja seperti yang ada di Konstantinopel (Istanbul).
Pada tahun 1067 M, ibukota
Rusia dipindahkan dari Novgorod ke Kiev (kini ibukota Ukraina), sehingga negara
ini kemudian disebut Rus Kiev (Kievan Russia).
Rusia pun berangsur-angsur
menjadi negara terbesar di Eropa, dan rakyatnya menjadi makmur, melakukan
perdagangan dengan Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur), Kekhalifahan Islam
Arab-Persia yang berpusat di Irak dan Iran, serta dengan bangsa-bangsa di Asia
Tengah.
Hanya saja, pada tahun
1200-an Masehi, Rusia menjadi lemah akibat perang saudara, dan Kekaisaran Mongol
menyerang Rusia serta berhasil menaklukan bagian timurnya. Sementara itu,
Polandia dan Lithuania merebut bagian baratnya.
Kekaisaran Mongol
mempermudah perdagangan melintasi Asia, dan Rusia menjadi kaya dari perdagangan
ini. Namun pada awal 1300-an, perdagangan juga membawa wabah ke Rusia, dan Maut
Hitam, yang menewaskan banyak orang, menyebar ke Eropa.
Sementara itu, Zaman Es
Kecil membuat Asia Tengah menjadi lebih dingin dari sebelumnya, sehingga sulit
melakukan pertanian. Ini melemahkan Kekaisaran Mongol hingga akhirnya Mongol
runtuh. Rusia pun secara perlahan-lahan kembali merdeka dan bangkit dari
keterpurukannya akibat tekanan Kekaisaran Mongol.
Pada tahun 1462 Masehi,
Ivan Agung menjadi Adipati (Duke) Agung Rusia. Dan Ivan Agung pun memerangi Bangsa
Mongol dan memerdekakan Rusia dari penjajahan Mongol. Selanjutnya, pada tahun 1478
M, Ivan juga menaklukan kerajaan tetangganya, Novgorod, dan tak lama setelah
itu ia menaklukan beberapa kerajaan kecil lainnya di dekat Rusia.
Beberapa tahun sebelumnya,
tepatnya pada tahun 1453 Masehi, Turki Utsmani menaklukkan Konstantinopel (kini
Istanbul, Turki). Sejak itu para sultan Turki Utsmani menganggap diri mereka
sebagai Kaisar Romawi Timur (Bizantium), namun para uskup Rusia menganggap
bahwa hal itu sesuatu yang sangat tak berdasar dan ngawur, karena menurut
mereka Kaisar Romawi Timur (Bizantium) haruslah orang Kristen (Ortodoks).
Atas alasan dan dasar itulah,
Ivan Agung pun memutuskan bahwa dirinya layak menjadi Kaisar Romawi Timur
(Bizantium Kristen Ortodoks) yang baru –dengan dukungan para uskup dan para
patriarkh Kristen Ortodoks. Ia (Ivan) pun menikahi putri Bizantium, Sophia
Palailogia, yang membawa tradisi Konstantinopel (Istanbul) ke Moskow. Ivan
mulai menyebut dirinya Kaisar (Tsar) Bizantium Rusia, seperti para Kaisar Bizantium
terdahulu.
Sebagai Tsar, Ivan merasa
bahwa ia memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada seorang Adipati. Ia pun
mulai berhenti menuruti para boyar (tuan tanah), dan ia menulis kode hukum
baru. Ivan juga mulai menjalin hubungan dengan para penguasa Hunggaria, Turki
Utsmani, dan negara-negara lainnya.
Dan puncaknya, setelah
Adipati (Duke) Casimir dari Lithuania meninggal pada tahun 1492 Masehi, Ivan
pun berhasil menguasai sebagian besar Lithuania sebelum akhirnya ia sendiri meninggal
pada tahun 1505 Masehi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar