Seorang Yahudi yang disebut al-A’tal datang kepada Nabi
Muhammad saww, dan ia berkata, “Hai Muhammad, saya menanyakan kepadamu
perkara-perkara yang telah terdetak dalam dadaku semenjak beberapa waktu, jika
engkau dapat menjawabnya niscaya saya akan menyatakan masuk Islam di tanganmu.’ Beliau menjawab, ‘Tanyalah! hai Aba Ammarah. Maka
ia menanyakan beberapa perkara yang dijawab oleh Nabi saww dan ia membenarkan,
kemudian ia menanyakan, ‘Beritahukanlah padaku tentang penerimaan wasiatmu,
siapakah ia itu? karena tidak seorang Nabi pun kecuali ia mempunyai seorang
penerima wasiat, dan sesungguhnya Nabi kami Musa bin Imran telah berwasiat
kepada Yusa’ bin Nun.’ Maka beliau bersabda, ‘Sesungguhnya penerima
wasiatku adalah ‘Ali bin Abi Thalib dan setelahnya adalah kedua cucuku al-Hasan
dan al-Husein kemudian beliau menyebutkan sembilan Imam dari tulang sulbi
al-Husein. Lalu
ia berkata, ‘Ya Muhammad, sebutkanlah nama-nama mereka kepadaku!’ Beliau
bersabda, “Bila al-Husein telah berlalu maka diganti oleh anaknya “Ali, bila
‘Ali telah berlalu maka diganti anaknya Muhammad, bila Muhammad berlalu maka
diganti anaknya Ja’far, Musa, ‘Ali, Muhammad, ‘Ali, Hasan, al Hujjah Muhammad
al-Mahdi as, maka itu semuanya adalah dua belas orang Imam.’ Kemudian
orang Yahudi itu pun masuk Islam dan ia memuji Allah SWT karena petunjuk-Nya.”
(al Qunduzi al Hanafi, Yanabi’ al-Mawaddah, hal. 440, dan Faraid as Samthain oleh al Humawaini dengan sanad dari Ibnu Abbas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar