Oleh Syekh Hasan bin Farhan Al Maliky
Latar belakang ideologis DAISY/ISIS/ISIL adalah Salafi berafiliasi
kepada ide-ide Ibnu Taimiyah dan ekstrimis Wahhabi… Latar belakang ideologis
inilah yang akan mendorong mereka untuk berani menghancurkan Ka’bah dan
membongkar dan mencongkel makam Rasulullah dan menyembunyikannya… Hal ini telah
diketahui oleh yang mengetahui latar belakang ideologis
Latar belakang ideologis ISIS bukan Hanbali (karena pengikut
Hanbali dahulu sangat antusias bertabarruk/mengambil keberkahan dari penghuni
kubur).. Latar belakarng ideologis ISIS adalah Taimiyah+Wahhabi dari sisi
akidah. Adapun latar belakang politik mereka adalah Umawiyah!
Keimanan itu adalah ketundukan, kepatuhan dan mengambil pelajaran
dari peninggalan dan tanda-tanda keagungan Allah baik yang tersebar di alam
maupun dalam jiwa. Adapun kemunafikan, maka ia kering, tanpa perenungan matang
dan pandangan baik dari sisi agama, ibadah mereka adalah kering… Kekauan hati.!
Latar belakang ideologis ini adalah hasil peninggalan kekauan dan
kebencian bani Umayyah terhadap Nabi Saw, keluarga/Ahlulbait beliau dan kaum
shaleh umat ini. Sedangkan kekakuan sikap dan kebencian bani Umayyah adalah
hasil dari kemunafikan. Jadi masalahnya saling terkait.
Tidak seorang pun dapat menghentikan alasan ISIS untuk
menghancurkan Ka’bah selama ia membenarkan alasan ISIS ketika menghancurkan
kuburan para Nabi dan para wali Allah… Problemnya satu!
Ya, boleh jadi si pengecut tidak kuasa melaksanakan apa yang
menjadi keyakinannya… Tetapi ISIS berani berterang-terangan dalam menyuarakan
akidah Salafy mereka yang sangat kental… Mereka tidak takut siapa pun. Karena
itu mereka tidak berbasa-basi dalam menyatakan kebatilannya!
Salafy moderat tidak diakui di tengah-tengah Salafy ekstirm dan
tersingkirkan. Yang saya maksudkan dengan Salafy moderat adalah yang berani
mengkritisi ide-ide Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Abdil Wahhab demi membela Al Quran
dan Sunnah. Inilah Salafy moderat yang tersingkirkan dan tidak diakui. Yang
akan diterima hanya kaum ekstrim yang mengedepankan ide-ide kaum Ekstrimis
Salafy di atas Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw. Dalam pandangan mereka
inilah Salafy tulen yang sempurna dan lurus akidahnya.
Saya tidak bermaksud memaparkan alasan-alasan ISIS dalam merobohkan
Ka’bah. Karena alasan-alasan mereka dari sisi mukaddimah adalah bersifat
Salafiyah Saudiyah yang umum yaitu bahwa konsekwensi dari kemurnian Tauhid
(menurut mereka) adalah harus menghancurkan setiap simbol-simbol atau
panji-panji Kemusyrikan. Dan tidak diragukan lagi bahwa berdasarkan pola
pendidikan akidah yang kita pelajari (di Arab Saudi sesuai dengan akidah
Wahabi/Salafy) mengusap-usap atau mengambil keberkahan dari dinding Ka’bah
adalah KEMUSYRIKAN… bahwa mengusap-usap dan mengambil keberkahan dari Maqam
Ibrahim adalah KEMUSYRIKAN… !!! Dan seterusnya.
ISIS berdiri tegak di atas akidah ini..! Dan tidak diragukan lagi
bahwa ini adalah akidah dan pemahaman yang salah...tetapi mencongkel dari
pikiran mereka yang sudah tercemar ini membutuhkan waktu…, Karena itu apabila
para pengikut ISIS melihat bahwa Ka’bah sudah menjadi simbol praktik
kemusyrikan maka ia harus segera dihancurkan!!
Inilah inti akidah ISIS dan hasil yang bakal lahir darinya… Akidah
seperti ini telah memenuhi kitab-kitab akidah Salafy Wahhabi… Ini adalah
mukaddimah yang saya maksudkan, hanya saja dalam mengetrapkannya mereka memilih
obyek yang tidak akan membangkitkan emosi masyarakt umum.
Dan dalam membantah akidah menyimpang ISIS ini dan juga efek yang
ditimbulkannya butuh kepada pembaharuan pemahaman yang besar-besaran…
Pembaharuan yang menjadikan Al Quran sebagai pedoman dan bimbingan… Dan hal ini
akan memporak-porandakan akidah menyimpang seperti itu… Jangan disangka bahwa
kaum Muslimin siap meninggalkan apapun demi Al Quran. Yang menjadikan mereka
memuji dan mencintai Al Quran adalah karena mereka mengira bahwa Al Quran
berpihak kepada mereka…. Namun jika terbukti Al Quran melawan mereka pasti
mereka pun tidak segan-segan membuang Al Quran!!
Latar belakang kemunafikan dan pola pikir bani Umayyah dalam
memandang hina simbol-simbol kesucian sangat banyak, seperti:
Menanamkan perasaan tidak butuh kepada Nabi Saw agar beliau
memintakan istighfar…
Kata-kata dan praktik yang kaku yang menyakitkan Nabi Saw, seperti
berlambat-lambat dari memenuhi panggilan Nabi Saw dengan alasan masih belum
selesai menyantap makanannya (merujuk kepada Muawiyah ketika dipanggil Nabi saw
tidak bersegera menyambut panggilan beliau, akan tetapi beralasan masih makan)
Mencongkel dan menghancurkan kuburan Hamzah paman Nabi Saw dan
memukul-mukulnya…
Upaya untuk merusak mimbar Nabi Saw di masjid beliau…
Menghancurkan Ka’bah sebanyak dua kali…
Dan juga melaknat Nabi Saw di atas mimbar-mimbar… Bukan hanya melaknati Ali
saja, mereka melaknati Ali dan semua orang yang mencitai Ali… Dan para sahabat
yang shaleh,… seperti istri Nabi Ummul Mukminin Ummu Salamah dan Ibnu Abbas
telah memahami maksud pelaknatan itu bahwa pada hakikatnya Rasulullah lah yang
mereka incar!!!
Mereka lebih mengutamakan para Khalifah dari pada para Nabi dan Rasul as.
Akidah itu mereka pekikkan dari atas mimbar-mimbar dan tidak mereka rahasiakan.
Imam Abu Daud telah meriwayatkan sebagian dari apa yang telah saya sebutkan di
atas. Demikian juga dengan al Baladzuri dan ulama lain…
Marwan bin al Hakam melarang Abu Ayyub al Anshari meletakkan pipi
beliau di atas tanah pusara Nabi Saw.. ISIS dan Pendahulu mereka lebih dekat
kepada Marwan si fasik itu dan sangat jauh dari Abu Ayyub sang sahabat mulia
itu!!
Ya, boleh jadi di kalangan lain ada yang bersikap berlebihan baik
di sisi Ka’bah, makam Nabi Saw atau makam-makam Ahlulbait… Tetapi semua itu
tidak membenarkan ISIS untuk menghancurkan Ka’bah dan membenci Nabi Saw dan
Ahlulbait beliau!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar