Antara
kaum Salafi dan hidayah Allah serta cahaya hanya dipisah oleh pengenalan siapa
sejatinya Ibnu Taimiyyah itu. Bagaimana penipuan, kebohongan dan sikap
ekstrimnya. Seorang Salafi yang mampu mengungkap semua itu berarti ia berada di
awal jalan (hidayah). Adapaun pengekor Ibnu Taimiyyah yang tidak mampu
mengungkap kenyataan itu maka ia tidak akan mampu melihat Islam sebagai Islam
dan kemusyrikan sebagai kemusyrikan, tidak juga kemunafikan sebagai kemunafikan
dan keimanan sebagai keimanan! Sekarang carilah contoh-contoh kebohongan dan
dusta Ibnu Taimiyyah atas nama Rasulullah saw.! Dan perhatikan sejauh mana
kesiapan para pengikutnya untuk menerima kebenaran! Lalu perhatikan sikap
mereka setelah saya nukilkan dalilnya dengan butki nyata!
Ibnu
Taimiyyah BERDUSTA atas nama Nabi saw.. Dahulu aku berharap ada tantangan dari
para penulis besar kaum Salafi seperti Al Faris, al Ghaits, al ‘Udah dan al
Umari bahwa saya tidak akan sanggup menemukan bukti kepalsuan dan dusta Ibnu
Taimiyyah! Dahulu aku berdiskusi dengan seorang dari mereka lalu ia berkata, ‘Ma’âdzallah!
Tidak mungkin Ibnu Taimiyyah menukil dari Nabi saw. kecuali hadis yang shahih!
Kamu tidak mungkin menemukan hadis ia menyendiri dengannya!
Para pengkaji pengekor
Ibnu Taimiyyah tau persis bahwa Ibnu Taimiyyah berbohong! Karena itu mereka
takut menantang. Mereka hanya bisa menjerit dan membuat gaduh suasana bak
gemuruh tanpa hujan.
Ibnu Taimiyyah tidak
hanya berdusta atas nama para ulama dan mazhab-mazhab, tetapi ia telah berani
BERDUSTA atas nama Nabi saw. mereka tau persis bahwa Ibnu Taimiyyah
itu “GILA AKIDAH” tidak pernah takut untuk berdusta. Dusta Ibnu Taimiyyah
tidak seperti dusta sebagian kita atas sebagian lainnya. Dusta Ibnu Taimiyyah
bukan dalam mendha’ifkan hadis shahih atau menshahihkan hadis dha’if. Yang
seperti itu banyak dilakukan oleh Ibnu Taimiyyah dan selainnya. Tidak! Tetapi Ibnu
Taimiyyah terang-terangan memalsu hadis atas nama Nabi saw.!!
Sebenarnya tidak
banyak orang yang mengenal siapa Ibnu Taimiyyah itu. Maksud saya tidak mengenal
siapa sejatinya Ibnu Taimiyyah itu kecuali sedikit peneliti. Mayoritas orang
hanya memekikkan apa yang tidak ia mengerti!
Contoh Dusta
Pertama Ibnu Taimiyyah Atas Nama Rasulullah Saw
Ibnu Taimiyyah
berkata dalam Majmû’ Fatâwâ-nya, 3/487:
“Telah tetap dengan
penukilan yang mutawatir shahih dari Nabi saw. bahwa ia bersabda: ‘Sebaik-baik
umat ini setelah Nabi-nya adalah Abu Bakar kemudian Umar…’ hadis tentangnya
telah diriwayatkan dari delapan puluh jalur.” Sampai di sini berakhir DUSTA IBNU
TAIMIYYAH yang mengklaim bahwa telah dinukil secara mutawatir dan shahih.
Sementara hadis itu
tidak diriwayatkan dari Nabi saw. dengan sanad apapun. Ini adalah hadis palsu
dan dusta atas nama Rasulullah saw. dan pertama yang memalsu adalah Ibnu
Taimiyyah seorang!! Tidak ada seorang pun sebelum dan sesudah Ibnu Taimiyyah
mengatakan bahwa ucapan di atas adalah hadis! Ibnu Taimiyyah lah yang memalsu
penisbatan itu kepada Nabi saw. lalu di manakah penukilan, bukti keshahihan dan
kemutawatirannya?!
Di manakah delapan puluh jalur periwayat itu?! Semua itu adalah DUSTA
KONYOL IBNU TAIMIYYAH atas nama Rasulullah! Hanya dalam satu baris ia
berani berdusta dengan banyak dusta. Andai ia shahih dan bersanad ia hanya
berakhir kepada Ali!
Nah,
sekarang perhatikan jawaban PARA EKSTRIMIS SALAFI. Sunnah itu di hadapan Ibnu
Taimiyyah, sesuka dia mau mengambil atau meninggalkan! Ia seorang yang sangat
teliti dalam menisbatkan setiap hadis yang mana yang âhad dan shahih serta
teliti dalam mengetahui jalur-jalurnya.. dll. Jika mereka dihadapkan dengan
kenyataan ini mereka segera melompat berpindah tema kepada tema pengutamaan
antara Abu Bakar, Umar atau Ali dengan demikian mereka melupakan tema inti
yaitu bahwa ucapan di atas memang hadis shahih! mutawatir! Telah dinukil dari
delapan puluh jalur!! Semua itu tidak ada!
Mereka
tidak akan sanggup mengakui DUSTA IBNU TAIMIYYAH atas nama Rasulullah saw..
padahal apa yang dilakukan Ibnu Taimiyyah itu tidak setingkat dengan kesalahan
biasa dalam menukil sumber referensi atau meninggalkan sebuah redaksi tertentu
misalnya!! Tidak. Masalahnya jauh lebih dahsyat! Berpuluh-puluh tahun mereka
berusaha meyakinkan para PENYEMBAH IBNU TAIMIYYAH bahwa ia telah BERDUSTA atas
nama Rasulullah dengan sengaja atau karena sekedar salah! Tetapi ternyata para
PENYEMBAH IBNU TAIMIYYAH itu tidak mau mengakui bahwa ia salah. Mereka tidak
akan mengakuinya!! Mereka hanya akan mendebat dan berdusta dalam membela!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar