Setelah Uni Soviet
runtuh, kekuasaan Rusia jatuh kepada Boris Nikolayevich Yeltsin (Zionis Rusia)
yang terpilih sebagai Presiden Rusia lewat pemilu langsung pertama dalam
sejarah Rusia pada Agustus 1991. Yeltsin mencanangkan bahwa Rusia akan
menjalankan reformasi ekonomi menuju mekanisme pasar secara liberal, termasuk
program swastanisasi atas perusahaan-perusahaan negara yang merupakan sumber
kekayaan ekonomi negara dan menghasilkan devisa bagi negara.
Perusahaan-perusahaan
negara yang merupakan sumber kekayaan ekonomi negara dan menghasilkan devisa
bagi negara berubah menjadi milik kelompok pebisnis, termasuk pebisnis yang
dekat dengan Yeltsin. Pebisnis yang mendadak kaya raya mendadak tanpa usaha dan
upaya yang besar tersebut dijuluki Oligarki. Yeltsin berinisiatif untuk
merancang strateginya dengan berkiblat ke Barat. Yeltsin sendiri berusaha
merangkul Amerika Serikat, mantan musuh Uni Soviet dalam Perang Dingin, untuk
menjalankan demokrasi ala Barat. Pada 31 Desember 1999, Yeltsin mundur dari
jabatannya dan mengumumkan pemilu dini yang diselenggarakan pada awal tahun
2000, dan pemenang dari pemilu tersebut adalah Vladimir Vladimirovich Putin.
Politik kekuasaan
Vladimir Vladimirovich Putin telah menimbulkan suatu permasalahan baru di
Kremlin, khususnya masalah untuk oligarki. Pada pertengahan September, Vladimir
Putin mengumumkan rencana perombakan sistem politik di negaranya, dengan sentralisasi
kekuasaan di Kremlin. Tentunya, Vladimir Putin tidak melakukan misinya ini sendiri.
Tidak mungkin menjalankan suatu misi yang besar dan dapat dikatakan merubah
sebagian besar kebudayaan yang telah tertanam di suatu tempat sendirian. Ia
dibantu oleh orang-orang yang mendukung misinya tersebut, yang disebut dengan
Siloviki (Istilah “Siloviki” (power man), yang berarti petugas dari kekuasaan
dan lembaga hukum, baik yang aktif maupun mantan, mendapat sirkulasi yang luas
di bawah Vadimir Putin.
Sebagian besar,
anggota Siloviki memang berasa dari eks KGB (Комитет Государственной Безопасности),
tetapi bukan berarti semua anggota Siloviki adalah eks KGB. Anggota Siloviki
juga berasal dari kaum yang propasar, internasionalis, sipil, dan juga dari
pebisnis dan para ekonom. Hanya saja ada satu syarat untuk menjadi anggota
Siloviki, yaitu misi mereka harus demi “Rusia Besar." Langkah yang diambil
oleh Vladimir Putin sangat ekstrim, karena pada saat itu oligarki menguasai
sebagian besar perusahaan-perusahaan di Rusia.
Misalnya seperti yang
telah dijelaskan di atas, secara mengejutkan Mikhail Khodorkovsky (Zionis
Yahudi Rusia), orang terkaya di Rusia (menurut Forbes: 2004) dijebloskan ke
dalam penjara atas tuduhan penipuan dan penggelapan pajak. Dengan penangkapan
Khodorovsky, Vladimir Putin secara perlahan menempatkan siloviki di dalam pemerintahan
Rusia. Setelah itu, siloviki mulai bekerja agar oligarki terhempas dari dalam
pemerintahan Rusia, sehingga yang betugas di dalam pemerintahan hanya
orang-orang yang pro Vladimir Putin.
Siloviki adalah
orang-orang terdekat Vladimir Putin, yang sebagian besar adalah mantan anggota
KGB dan juga sekelompok perwira intelejen yang memegang kekuasaan besar di
dalam Kremlin. Orang yang sangat dipercaya oleh Putin seperti Igor Sechin, Sergei
Ivanov, dan Nikolai Patrushev, yaitu siloviki yang memegang posisi teratas di
dalam Kremlin dan departemen pemerintahan. Ketiganya mempunyai hubungan yang
sangat dekat dengan presiden dan satu sama lain.
Sebenarnya, sebelum menjadi Presiden Federasi
Rusia, Vladimir Putin juga mempunyai kedekatan dengan oligarki. Tetapi, setelah
menjadi Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin mulai menjauh dari oligarki dan
mulai mencanangkan kebijakan-kebijakan yang menyudutkan oligarki. Hal ini
terjadi karena Putin mengetahui bahwa oligarki adalah orang-orang yang hanya
peduli terhadap dirinya sendiri, tanpa memikirkan kondisi negaranya.
DAFTAR-DAFTAR ZIONIS YAHUDI RUSSIA YANG SEMPAT
BERKUASA DAN INGIN DITERJANG VLADIMIR PUTIN
ERA 1991 – 1999
Boris Yeltsin (Eltsin
– Jew married to a Jew).
Naina Yeltsin – a Jew.
Adviser to the
President on economic issues – Livshits – JEW. During all the time of Yeltsin’s
rule (1991-1999) the majority of his advisers were Jewish.
Head of Presidential
Administration Filatov, Chubais, Voloshin, the daughter of the President (a new
position of the Jewish authorities), Tatyana Dyachenko (by Jewish law –
Halacha, as the daughter of a Jewish – a Jew) .- All the Jews.
GOVERNMENT
All key ministers –
JEWS
Economy Minister –
Yasin – Jew
Zam. Minister of
Economy – Urinson – Jew
The Minister of
Finance – Panskov – Jew
Zam. Minister of
Finance – Vavilov – Jew
Chairman of the
Central Bank – Paramonov – Jew
Minister of Foreign
Affairs – Kozyrev – Jew
Minister of Energy –
Shafranik – Jew
Minister of
Communications – Bulhak – Jew
Minister of Natural
Resources – Danilov– Jew
Minister of Transport
– Efimov – Jew
The Minister of Health
– Nechayev – Jew
Minister for Science –
Saltykov – Jew
Minister of Culture –
Sidorov – Jew
mass media Chairman of
the Media – Rodents – Jew
PRESS
“News” – Golembiovskiy
– Jew
“Komsomolskaya Pravda”
– Fronin – Jew
“Moskovsky
Komsomolets” – Gusev (Drabkin) – Jew
“Arguments and Facts”
– Starks – Jew
“Work” – Potapov – Jew
“Moscow News” –
Karpinski – Jew
Kommersant” – Yakovlev
(Ginsburg) – Jew
“New Look” – Dodolev –
Jew
“Nezavisimaya Gazeta”
– Tretyakov – Jew
“Evening Moscow” –
Lisin – Jew
“Literary Newspaper” –
Udaltsov – Jew
“Publicity” – Izyumov
– Jew
“Interlocutor” –
Kozlov – Jew
“Rural Life” –
Kharlamov – a Jew
“Top Secret” – Borovik
– Jew
Television and radio: TV
and Radio, “Ostankino” – A. Yakovlev – a Jew
Russian TV and Radio
Company – Poptsov – Jew
1996-1999 GG - “Seven
bankers”. All Russian finance concentrated in the hands of the Jews. A country
ruled by seven bankers (“seven bankers”):
Aven – Jew
Berezovsky – a Jew
Gusinsky – a Jew
Potanin (Potanin on
different data)
Smolensk – Jew
Friedman – a Jew
Khodorkovsky – a Jew
Roman Abramovich
Oligarki yang disikat
Putin dan siloviki: (Mantan CEO perusahaan “Yukos”) - Mikhail Khodorkovsky (kabarnya dia adalah orang no 2 di
zionis internasional): Tahun 2003 dijebloskan ke dalam penjara atas tuduhan
penipuan dan penggelapan pajak. Dibebaskan pada tahun 2013, seluruh harta
kekayaannya disita alias dimiskinkan. Vladimir
Gusinsky di tahun 2001 melarikan diri ke Rusia. Di
sana dia menghadapi tuntutan pencucian uang, lalu bersembunyi di Israel. Dia
berkewarganegaraan ganda Rusia dan Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar