Diterangkan dalam buku
ini, etika atau keadilan menjadi berperan penting untuk mengatur suatu
masyarakat. Di sini, terdapat beberapa pandangan mengenai landasan etika yang
dicetuskan oleh beberapa pemikir yang oleh segelintir orang menjadikannya
sebagai landasan dalam bertindak, kemudian dipertanyakan dan dianalisis satu
persatu sehingga terlihatlah kebohongan dari nilai ‘luhur’ yang
tersembunyi dibalik topeng yang menutupi kekosongan itu. Ayatullah Murtadha Muthahhari
menemukan kelemahan-kelemahan di dalamnya, kemudian mengajukan suatu pandangan
etika yang berlandaskan Tauhid sebagai suatu sistem yang dapat mengatur
kehidupan individu dan masyarakat yang bertanggung jawab.
Dalam buku ini, Ayatullah
Murtadha Muthahhari berbicara mengenai Agama sebagai Mazhab pemikiran dalam
hubungannya dengan pandangan dunia (world vision) dan membuktikan
kebutuhan manusia terhadap Agama dalam berideologi. Menurutnya, ideologi
haruslah lahir dari pandangan dunia yang menyeluruh terhadap manusia,
masyarakat, alam dan sejarah dan pandangan dunia yang memiliki landasan
kerangka pikir (teori pengetahuan; epistemologi) yang kokoh pula.
Contoh mazhab dan pandangan yang dikritiknya
adalah pandangan dunia empiris (materialis) yang dilontarkan oleh orang-orang
yang tidak mengakui adanya sisi non-material manusia, yang memandang alam ini
hanya pada bagian tertentu dan berubah sesuai zaman yang ada, sehingga tidak
dapat dijadikan sebuah ideologi dalam mengarungi kehidupan yang harmonis, untuk
mencapai tujuan yang hakiki. Pada titik
yang sangat positif, Ayatullah Murtadha Muthahhari memandang bahwa suatu
ideologi semestinya mampu menumbuhkan kasih sayang dan keharmonisan pada
kehidupan serta memiliki rasa tanggung jawab pada setiap individu, memiliki
landasan yang logis dan berlaku universal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar