“Wahai
yang berziarah ke Najaf, ke makam Ali, ketahuilah di sana terbaring mutiara
Ka’bah” (Jalaluddin Rumi, Matsnawi).
Ketika Imam pertama
kita, Imam 'Ali al-Murtada as akan lahir, ibundanya Hadrat Fatimah binti
al-Asad beranjak menuju ke Ka'bah dan berdoa kepada Allah Swt supaya jabang
bayi yang dikandungnya lahir dalam keadaan selamat. Imam 'Ali al-Murtada as memiliki tiga saudara. Mereka adalah Talib, Aqil dan
Ja'far. Kesemua saudara Imam 'Ali al-Murtada as ini dilahirkan di rumah,
seperti anak-anak yang lain pada umumnya. Akan tetapi kali ini, Hadrat Fatimah
bintul Asad merasa bahwa keadaannya kini berbeda. Dan ia benar. Ia berdiri di samping dinding berhadapan dengan gerbang Ka'bah, berdoa kepada
Allah ketika ada sebuah pecahan dinding di dekatnya. Pecahan dinding Ka'bah
lambat laun semakin membesar hingga mencukupi bagi Hadrat Fatimah untuk
menyelinap masuk ke dalamnya. Ia merasa ditarik masuk ke dalam Ka'bah,
tiba-tiba saja ia telah berada di dalam bangunan kudus itu.
Ketika ia memasuki Ka'bah, pecahan itu mengecil dan mengecil. Pecahan itu kini
masih dapat dijumpai di sekeliling Ka'bah hari ini. Hari itu bertepatan dengan tanggal 13 Rajab, di dalam Ka'bah, Imam Pertama kita
lahir ke dunia. Beberapa orang yang berada di sekitar Ka'bah melihat apa yang telah terjadi dan
bercerita kepada yang lainnya. Mereka segera pergi mengabarkan Abu Thalib bahwa
istrinya secara misterius memasuki Ka'bah dan tidak keluar setelah itu. Abu Thalib
menjadi risau atas berita ini, sehingga dia bergegas menyusul istrinya dan
mengambil kunci-kunci gerbang Ka'bah. Kendati demikian gerbang tetap tidak terbuka.
Nabi Saw tidak berada di tempat ketika semuanya ini terjadi. Kira-kira pada
waktu yang sama, beliau pulang dari perjalanannya dan mengetahui apa yang telah
terjadi. Dengan segera, beliau ke Ka'bah. Ketika beliau mencoba untuk membuka gerbang Ka'bah, gerbang Ka'bah yang
terkunci kini telah terbuka dan Hadrat Fatimah beranjak keluar dengan menimang
bayi dalam gendongannya. Ketika Nabi Muhammad Saw menggendong Imam 'Ali as, dia
membuka matanya untuk pertama kalinya. Hal pertama yang dilihat oleh Imam 'Ali
adalah wajah Nabi Saw. Nabi Muhamamd Saw sangat bersuka cita atas kelahiran saudara sepupunya
tersebut. Beliau menyunggingkan senyuman dan berkata, "Engkau menantikanku
dan Aku telah lama menantikanmu." Imam 'Ali al-Murtada as adalah orang
yang yang lahir di dalam Ka'bah.
Sumber: Shah Waliallah
Dehlavi, Izalat al-Khifa', Hakim, Mustadrak, 3, hal. 483
Tidak ada komentar:
Posting Komentar