Label

Rabu, 06 Juli 2016

Jiwa Bahari Bangsa Viking


oleh Zabir Z.

Tulisan singkat ini tentang pelaut Eropa Utara yang terkenal dalam panggung sejarah. Mereka adalah orang-orang Viking, orang-orang utara, pada abad ke-9, yang dikenal sebagai penjelajah ulung.

Norwegia, Finlandia, Denmark, Swedia, dan Islandia adalah negara-negara yang terletak di Eropa Utara. Kawasan ini disebut Skandinavia, yang mana merupakan rumah bagi Bangsa Norse atau lebih dikenal dengan sebutan Viking. Seperti bangsa Punisia di Asia era Sebelum Masehi, Viking adalah bangsa pelaut dengan sejarah maritim yang tua. Identik dengan kapal dengan layar tunggal yang khas.

Kapal-kapal Viking masa awal memampukan mereka menjelajahi Laut Baltik dan melakukan ekspedisi ke wilayah-wilayah antara Denmark, Norwegia, dan Swedia. Sementara kapal-kapal mereka yang lebih baik menjangkau wilayah yang lebih jauh dari Laut Utara ke Inggris atau lebih jauh lagi di luar kawasan itu.

Bangsa Viking mulai bermukim di pulau-pulau antara Skandinavia dan Skotlandia sekitar tahun 820 M (kemungkinan lebih awal lagi). Mereka mendiami pulau-pulau tersebut karena merasa seperti berada di kampung halaman sendiri di daratan Skandinavia. Pemukiman baru yang memberikan tempat untuk membangun rumah bagi orang Viking.

Di tahun 875 M, semakin banyak orang Viking yang bermigrasi. Keluar dari Norwegia untuk menghindari usaha seorang Harald Fairhair (850-932) yang bertekad menyatukan Norwegia. Para penyintas ini kemudian menetap di wilayah yang sekarang disebut pulau-pulau Skotlandia, Kepulauan Faroe, Orkney dan Shetland, Hebrida, dan Isle of Man. Orang-orang Viking yang menetap di kawasan tersebut tetap berhubungan dengan kerabat mereka satu sama lain di tempat yang berbeda melalui jalur laut.

Tak berhenti sampai di situ, penjelajahan orang Viking terus berlanjut. Kapal-kapal mereka menyusuri Samudera Atlantik yang tidak (belum) dikenal. Beberapa pelayaran hanya menemukan lautan luas seperti tak berujung, yang lainnya tidak kembali karena hilang di laut. Jiwa bahari orang Viking menuntun mereka hingga menemukan pulau Islandia.

Naddodd, pemukim Viking pertama di Kepulauan Faroe diduga menjadi orang Viking pertama yang menemukan Islandia pada tahun 860. Penemuan yang tidak sengaja, karena ketika berlayar kapalnya terbawa arus dan tersesat. Ada sumber yang menyebut bahwa ketika Naddodd tiba di Islandia, pulau itu telah berpenghuni. Para biarawan Irlandia yang kemudian pergi saat orang Viking tiba. Jika benar, kemungkinan mereka (para biarawan) hanyalah kelompok kecil yang tidak menempati suatu pemukiman berskala besar.

Ketika orang Viking tiba di Islandia, iklim di pulau tersebut lebih hangat. Nama Islandia (Iceland) berasal dari bongkahan es yang mengambang di laut tepat di lepas pantai. Pemukim Viking pertama yang menetap di Islandia dipimpin oleh Ingólfur Arnarson. Selanjutnya kelompok Viking lainnya mengikuti jejak Amarson.

Pada 870 M, telah bertebaran pemukiman tetap di Islandia. Dalam kurun waktu 50 tahun, jumlah orang Viking di Islandia telah mencapai 50.000-60.000 jiwa. Di tahun 930 M, Gunnbjörn Ulf-Krakuson seorang pelaut Viking Islandia melihat daratan di barat ketika kapalnya dihempaskan badai. Namun Krakuson tidak mendarat di sana. Belum ada catatan adanya pelaut lain yang mendarat di tanah sebelah barat Islandia tersebut. Hingga pada 980 M, Erik Thorvaldsson (950-1003) atau Erik si Merah melaksanakan pelayaran ke dunia baru itu.

Erik Si Merah adalah Viking asal Norwegia. Ia meninggalkan tanah kelahirannya untuk menghindari suatu konflik dan bermukim di Islandia. Tetapi di sana ia dicap sebagai pelanggar hukum. Pun setelah ia kembali ke Islandia usai melaksanakan ekspedisi ke barat, kembali dicap sebagai pelanggar hukum.

Erik memimpin ekspedisi ke pulau sebelah barat Islandia. Ia menamakan pulau besar itu, Greenland (Tanah Hijau) dan menjadi pemukim pertama di sana. Seperti Islandia, iklim di Greenland saat itu lebih hangat dibandingkan masa sekarang. Kemungkinan Erik menamakannya Greenland berdasarkan keadaannya pada masa itu. Erik bermukim di ujung selatan pulau itu, lokasi yang benar-benar dapat ditinggali. Namun, Greenland bukan penghasil kayu dalam jumlah besar.

Suatu kebutuhan bagi bangsa Viking untuk membuat bangunan, utamanya kapal. Para pemukim di Greenland malah keluar mencari bahan baku tersebut di lokasi yang lebih dekat dari daratan utama (Skandinavia) dan pulau-pulau Skotlandia. Orang Viking bermukim di Greenland (Tanah Hijau) bagian selatan.

Sebelumnya, sekitar 978 M Snaebjorn Gabi, pelaut Viking yang lain, berusaha menempati Gunnbjorn Skerries yang terletak di Tanah Hijau tepat di sebelah barat Islandia, namun gagal. Ada pun pemukiman Viking di Greenland tersebar pada 3 titik: [1] Pemukiman Timur, [2] Pemukiman Tengah, dan [3] Pemukiman Barat.

Seperti disebutkan sebelumnya, ketiga pemukiman ini berada di Greenland bagian selatan. Sekitar 1341 M, Pemukiman Barat digantikan oleh orang Eskimo. Berlanjut 1380 M, orang Eskimo menduduki Pemukiman Tengah. Dan pada akhir abad kelima belas pemukiman terakhir bangsa Norse alias Viking di Greenland lenyap.

Untuk lebih lanjut mengenai Sejarah Norseman, pembaca dapat menemukannya di buku Martin J. Dougherty, A History Of Norse People (2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar