Label

Senin, 14 Oktober 2013

Wasiat Kearifan Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah




Oleh Qibtiyah Mukti

Ya Bunayya, ihfaż ‘anni arba’an wa arba’an la yadurruka ma ‘amilta ma’ahunna, aghna al-ghina al’aqlu, wa akbaru al-faqru al-hamqu, wa awhasyu al-wahsyati al-‘ajabu, wa akbaru al-hasabi husnu al-khuluqi

Sayyidina Ali bin Abi Tholib, sahabat sekaligus menantu Rasulullah saw mewasiatkan empat hal kepada putranya Hasan RA untuk senantiasa diingat dan dijadikan pegangan dalam kehidupannya.

Yang pertama adalah bahwa paling berharganya kekayaan adalah akal dan bukan harta benda ataupun yang lainnya. Karena dengan akal, manusia bisa mencapai apa yang menjadi keinginannya dan dengan akal pula manusia akan mendapatkan harta kekayaan atau bahkan kehormatan. Tanpa akal, manusia tidaklah berarti. Akal pulalah yang menjadi pembeda antara manusia dengan binatang.

Wasiat yang kedua disebutkan paling besarnya kefaqiran adalah kebodohan. Kebodohan bukan saja tidak adanya kecerdasan ataupun kepintaran dalam diri seseorang, akan tetapi orang yang tidak menggunakan akalnya dengan baik dan untuk hal yang baikpun merupakan sebuah kebodohan.

Kita tahu zaman jahiliyah dahulu kala, disebut jahiliyah bukan karena masyarakatnya yang bodoh akan tetapi lebih pada orang-orang yang tidak mau mengakui kebenaran Rasulullah padahal akal mereka membenarkannya. Jadi kebodohan itu merupakan kefaqiran yang paling akut. Seseorang yang “bodoh” tidak akan dianggap berharga dalam kehidupan sosialnya.

Wasiat yang ketiga adalah paling nistanya kesendirian yaitu kesombongan. Sifat sombong dan congkak tentunya tidak disukai oleh siapapun. Oleh karenanya seseorang dengan sifat sombong tidak akan disukai dan bahkan akan dijauhi oleh orang lain. Hal ini dikarenakan orang sombong akan sulit untuk bisa menghargai orang lain. Dia hanya bisa melihat kelebihannya sendiri tanpa menyadari kekurangan yang ada pada dirinya, dan sebaliknya dia selalu melihat kekurangan orang lain, tanpa melihat kelebihannya.

Dan wasiat keempat yang disampaikan Sayyidina Ali kepada putranya adalah paling besarnya kemuliaan seseorang itu terletak pada keindahan budi pekertinya. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa Rasulullah saw diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Ini membuktikan betapa penting dan mulianya orang yang berakhlak dan berbudi baik. Masih banyak orang yang meyakini bahwa kehormatan atau kemuliaan itu bisa didapat oleh sebab kekayaan, kecerdasan dan keturunan. Mereka tidak sadar jika kekayaan ataupun kecerdasan yang tidak diimbangi dengan akhlak yang baik bisa menjadi bumerang yang akan menjatuhkan mereka ke dalam kenistaan dan kehinaan.

Maka, jika kita bisa menjaga empat hal tersebut, insyaallah kehidupan kita akan aman dan tentram.

So, Jadilah orang yang cerdas (berakal), dan janganlah jadi orang yang bodoh. Akan tetapi, meskipun engkau dikaruniani Allah kecerdasan dan akal yang sempurna, janganlah menjadi orang yang sombong, tetapi tetaplah menjadi orang yang berbudi pekerti yang mulia. []

Sumber: Republika, 14 Oktober 2013

Belajar dari Perang Khandaq




Oleh Sarah Hanifah

Ada tiga figur utama yang menjadi faktor penting dalam perang ini, selain Nabi SAW. Ali Bin Abi Thalib, Salman al Farisi, dan Nu’aim bin Mas’ud yang setia dan loyal menjalankan tugas dan perannya masing-masing.

Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawal tahun ke-5 H yang bertempat di sebelah utara kota Madinah. Perang Khandaq dilatarbelakangi rasa dendan kaum Yahudi dari suku Bani Nadzir yang terusir oleh pasukan Islam dari Madinah. Mereka lalu menghasut masyarakat Quraisy Mekah agar mau bersekutu dengan mereka untuk memerangi umat Islam di Madinah. Dalam perang ini masyarakat Qurays menyiapkan bala-tentara yang berjumlah 10.000 prajurit.

Sebelum perang dimulai, Nabi Muhammad mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya. Salah seorang sahabat, yaitu Salman Al Farisi dari Persia mengajukan usul agar perang dilakukan dengan cara bertahan di dalam kota Madinah. Namun, sekeliling kota di pagari dengan parit-parit yang lebar dan dalam. Oleh sebab itu, perang ini dinamai perang Khandaq (parit).

Selesai musyawarah, Rasulullah SAW segera memimpin penggalian. Beliau yang pertama kali menggali dan memecah batu untuk diangkat ke permukaan. Para sahabat segera mengikuti jejak beliau dengan penuh semangat.

Akhirnya dalam waktu satu minggu, terbujurlah parit dari arah barat ke timur di kawasan kota Madinah, sehingga kota Madinah seolah-olah telah dibentengi. Pasukan Islam telah disiagakan di kawasan barat dan timur kota Madinah. Zaid bin Haritsah dan Sa’ad bin Ubadah ditugaskan untuk membawa bendera.

Saat pasukan Qurays sampai di lereng bukit Uhud, mereka mengira bahwa pasukan muslim akan menghadang mereka, sebagaimana saat perang Uhud. Setelah lama dan bosan menunngu akhirnya mereka bergerak menuju Madinah.

Sesampainya di gerbang kota Madinah, mereka tercengang dengan taktik perang yang d lakukan kaum muslimin. Kota Madinah telah dikelilingi oleh parit yang dalam dan lebar, di mana lebar parit sepanjang empat meter dan dalamya enam meter, sehingga menyulitkan mereka memasuki kota Madinah. Untuk menunggu serangan dari pasukan kaum muslim, mereka mendirikan kemah di sekitar parit.

Beberapa perwira Quraisy mencoba menerobos parit, namun Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah dengan sigap membunuh mereka.

Pada saat-saat mencekam dan genting seperti itu, kaum Yahudi dari Bani Quraidzah sengaja mengambil kesempatan dengan melanggar perjanjian. Mereka bersekutu dengan pasukan Quraisy untuk membasmi kaum muslimin. Namun seorang tokoh Yahudi bernama Nu’aim bin Mas’ud telah masuk Islam secara sembunyi-sembunyi, sehingga tidak diketahui oleh kaumnya. Nu’aim segera mengahadap Rasulullah SAW dan memohon izin untuk melaksanakan taktiknya memecah belah musuh.

Mula-mula Nu’aim bin Mas’ud menghadap kepala suku Bani Quraidzah, kemudian menghadap pembesar Quraisy dan menyampakan pendapat kepala suku Bani Quraidzah. Maka dengan bangga Abu Sufyan segera merencanakan menyerang kota Madinah secara serentak di hari Sabtu, tetapi Bani Quraidzah menolak dengan alasan hari Sabtu bagi mereka adalah hari terlarang untuk berperang. Abu Sufyan mengancam akan menyerang balik Bani Quraidzah jika tidak mau bersekutu, namun kepala suku Bani Quraidzah tetap pada pendiriannya.

Penyerangan atas kota Madinah pun batal. Pasukan gabungan telah lama tinggal di kemah-kemah darurat, sedangkan cuaca kota Madinah pada waktu itu sangat dingin dan tidak bersahabat. Selama menunggu di seberang parit, banyak pasukan gabungan Qurays dan Yahudi yang mati kedinginan dan terkena penyakit malaria. Pada suatu malam, angin puting beliung berhembus cukup besar, sehingga memporak porandakan perkemahan mereka. Abu Sufyan akhirnya memutuskan kembali pulang ke Mekah untuk menyelamatkan diri sambil berkata: “Ini kutukan Muhammad.”

Dengan pulangnya pasukan gabungan Quraisy dan Yahudi tersebut, berarti perang Khandaq telah selesai. Nabi dan para sahabat merasa lega dapat menghadang musuh tanpa harus berperang. Kesuksesan perang Khandaq disebutkan dalam Al-Qur’an sebagi berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, inagtlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datng kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ahzab: 9).

Soekarno Membubarkan Fremasonry


Bercerita soal Rotary Club, Freemason masuk ke Indonesia ada banyak cerita. Banyak sisi dan banyak hal yang belum terungkap. Pada Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala derivatnya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Bahaisme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.

Apa sebenarnya Freemason atau Freemasonry itu? CEO Lippo Group James Riady dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33 Rotary Club of Jakarta Menteng (RCJM) di Jakarta, Jumat (6/12) malam, mengatakan masyarakat alami hedonisme materialisme. James pimpin Rotary Club di sini.

Dalam kaitan  ini, cerita Freemason menarik untuk disimak. Organisasi ini adalah merupakan organisasi Yahudi Internasional, organisasi ini merupakan gerakan rahasia paling besar dan paling berpengaruh di seluruh dunia sejak ratusan tahun lalu. Bagaimana terbentuknya dan kapan mulai dibentuknya organisasi sekuler ini, pihak Freemasonry sendiri masih belum bisa menentukan. Banyak dugaan gerakan kebebasan berpikir dan anti dogma (terutama terhadap agama) ini sudah ada sejak sebelum abad pertengahan.

Tujuan Freemasonry sebenarnya mudah diketahui meskipun struktur organisasinya sangat teratur dan rahasia. Secara umum tujuan-tujuan pokok Freemasonry antara lain adalah Menghapus semua agama, Menghapus sistem keluarga, Mengacaukan sistem politik dunia, Selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).

Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan cendekiawan dan hartawan Goyim (bukan keturunan Yahudi), tetapi di bawah kontrol orang Yahudi pilihan. Hasil dari gerakan ini di antaranya adalah mencetuskan tiga perang dunia, tiga revolusi (Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris), melahirkan tiga gerakan utama (Zionisme, Komunisme, dan Nazisme).

Organisasi Freemason sendiri sudah ada di Indonesia sejak tahun 1736, saat itu seorang Belanda yang bernama Jacobus Cornelis Mattheus datang ke Indonesia bersama VOC untuk berdagang di Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia. Setelah beberapa lama tinggal di Batavia Jacobus Cornelis mendirikan pusat aktivitas para anggota Freemanson (logi). Waktu itu organisasi hanya menerima anggota yang berasal dari warga Belanda yang beranggotakan enam orang. Di mana mereka adalah dari kalangan petinggi militer dan sebagian lagi para pengusaha Yahudi.

Di Tahun 1810 Gubernur Jenderal Daendels pun akhirnya berhasil membekukan organisasi tersebut. Namun sayang di masa kepemimpinan Daendels berakhir organisasi ini pun akhirnya muncul kembali dengan membentuk anggota baru dari pedagang Tiongkok dan warga pribumi terutama para ningrat Nusantara. Perkembangan organisasi ini pun sangat pesat, beberapa tokoh-tokoh Nasional pun dikabarkan pernah terlibat sebagai anggota Freemanson yang di antaranya adalah Raden Adipati Tirto Koesoemo, R.M. Adipati Ario Poerbo Hadiningrat dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

Di Tahun 1767 pada umumnya dianggap sebagai awal kehadiran Tarekat Mason Bebas yang terorganisir di Jawa. Selain melakukan pertemuan di logi-logi, mereka juga kerap melakukan pertemuan rahasia di kawasan Molenvliet yang kini menjadi Jalan. Gajah Mada dan Hayam Wuruk untuk membahas mengenai pendirian loji tersebut. Di tahun 1945-1950-an, loji-loji Freemasonry mulai banyak berkembang di Indonesia, beberapa orang pribumi juga ikut bergabung dalam kelompok ini. Mungkin pada masa itu, keikutsertaan mereka pada kelompok ini hanya untuk mencari sesuap nasi, atau mencari aman atau bisa pula hanya karena masalah politik.

Setelah berdirinya loji-loji Freemasonry yang mulai banyak berkembang di Indonesia, banyak rakyat yang mulai resah akan adanya gedung tersebut, bahkan oleh kaum pribumi gedung itu disebut pula sebagai Rumah Setan dimana mereka selalu melakukan ritual kaum Freemason yang disebut sebagai pemanggilan arwah orang mati.

Lama-kelamaan hal ini mengusik istana, sehingga pada Maret 1950, Presiden Soekarno memanggil tokoh-tokoh Freemasonry Tertinggi Hindia Belanda yang berada di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng) untuk mengklarifikasi hal tersebut. Di depan Soekarno, tokoh-tokoh Freemasonry ini mengelak dan menyatakan jika istilah Setan mungkin berasal dari pengucapan kaum pribumi terhadap Sin Jan (Saint Jean) yang merupakan salah satu tokoh suci kaum Freemasonry. Walau mereka berkelit, namun Soekarno tidak percaya begitu saja.

Akhirnya, Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala derivatnya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Bahaisme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.

Namun 38 tahun kemudian pada saat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi presiden Indonesia ketiga, dia mencabut Keppres nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) menjadi resmi dan syah kembali di Indonesia. Sumber: rimanews.com

Minggu, 13 Oktober 2013

Piramida dari Atlantis, Mesir dan Dunia Kuno

Oleh Dolores Cannon

Berdasarkan regresi kehidupan lampau yang pernah saya lakukan, informasi tentang jatuhnya Atlantis dari sebuah peradaban yang tinggi hingga sama sekali terlupakan tampaknya memiliki beberapa penyebab. Atlantis dalam perkembangan mereka pertama kali dibantu oleh para alien untuk melaksanakan rencana Sang Pencipta, tapi sayangnya mereka tergoda oleh kekuatan teknologi mereka sendiri dan penguasaan rekayasa genetika.

Atlantis terletak di antara dua lempeng tektonik yang tidak stabil, dan ketika para ilmuwan Atlantis mulai bereksperimen dengan energi yang jauh berada di dalam bumi, mereka menciptakan ketidakseimbangan yang menyebabkan bencana gempa bumi dan gelombang pasang yang melanda seluruh benua, memaksa masyarakat Atlantis mengungsi untuk nenyelamatkan hidupmereka. Pada saat itu alien yang melakukan pemantauan di bumi tidak diperkenankan untuk ikut campur dalam peristiwa tersebut.

Dengan benua Atlantis tidak lagi ada, beberapa masyarakat Atlantis yang lolos dari bencana tersebut merintis jalan melintasi Samudera Atlantik yang baru saja membesar ke daerah yang sekarang kita sebut Mesir. Mereka membawa teknologi mereka bersama dengan mereka, dan memulai sebuah masyarakat baru yang pada akhirnya menguasai penduduk asli primitif di sana.

Ketika saya melakukan sesi regresi ini, saya selalu siap dengan daftar pertanyaan, dan ketika ada kesempatan, saya ingin bertanya apakah pembangunan piramida memiliki koneksi dengan alien.

Phil, seorang subjek saya yang telah bekerja dengan saya berulang kali, mengungkapkan informasi berikut tentang piramida Mesir ketika berada dalam kondisi trans: “Struktur ini dibangun dengan bantuan alat levitasi, yang ditemukan kembali di beberapa tempat di Bumi saat ini. Tindakan menggerakkan batu-batu ini bisa dilakukan dengan energi mental murni. Ada grup yang terdiri dari 5-7 orang pendeta yang terdidik dalam hal ini dan banyak ilmu-ilmu yang canggih lainnya. Pengetahuan yang dipindahkan dari Atlantis. Piramida adalah hadiah dari Atlantis.

Informasi menarik yang muncul dalam sesi berikutnya pada topik lain menunjukkan bahwa piramida sangat terkait erat dengan alien yang hanya berkomunikasi dengan pemimpin dari orang-orang Atlantis yang canggih yang menetap di Mesir dan mengawasi pembangunan piramida ‘.

Subjek  ini mengungkapkan bahwa para alien menggunakan kekuatan pesawat berbentuk cakram mereka (terbuat dari bahan logam mengkilap mirip dengan piring terbang yang kita kenal), yang dikendalikan energi mental dan memproyeksikannya ke dalam ruang dan waktu untuk tujuan mereka sendiri. Mereka mengarahkan pembangunan tujuh piramida di Mesir dengan sudut  astronomi yang sempurna. Tapi untuk apa? Investigasi saya pada subjek ini terus berlangsung sampai hari ini.

Ini akan menjelaskan struktur serupa yang didirikan di berbagai belahan dunia seperti Meksiko, di mana dalam mitologi Maya piramida berhubungan dengan dewa dari bintang, makhluk dunia lain yang kita sebut alien, yang akan kembali ke bumi suatu hari.

Ini adalah bukti bahwa piramida yang hilang dahulu kala di Atlantis dan reruntuhan piramida yang masih ada di Mesir dan di tempat lain di dunia dibangun dengan pengetahuan atau bantuan dari para alien. Apa tujuan mereka sesungguhnya masih harus ditemukan.