Keterlibatan
langsung agen mata-mata Israel (Mossad) dalam pembunuhan kelompok elit di
negara-negara Timur Tengah mengemuka lagi setelah muncul laporan baru yang
mengungkapkan peran langsung Mossad dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Majid
Shahriari. Menurut laporan yang diunggah ke website IranNuc.ir pada hari Rabu (5/1/11), agen
mata-mata Israel memiliki catatan panjang dalam membunuh ilmuwan Muslim dan
Arab dalam kolaborasi dengan rekan AS dan Inggrisnya (CIA dan MI6).
Laporan itu
mengungkapkan nama beberapa ilmuwan Arab yang dibunuh oleh Mossad, termasuk
Yahiya Amin Al Mashd dan Samireh Mousa (ilmuwan Mesir), Samir Najib, Nabil Al
Qolaini, Nabil Ahmad Folayfel, Mostafa Ali Moshrefah (dikenal sebagai Einsteinnya
dunia Arab), Jamal Hamdan, Saeed Sayyed Badir, Salvi Habib, Ramal Hassan Ramal
(fisikawan Libanon), Hassan Kamel Sabbah (fisikawan Libanon yang dikenal
sebagai Edisonnya dunia Arab).
Perhatian
dunia terarah ke rencana teror Mossad untuk membunuh ilmuwan nuklir di dunia
Islam setelah profesor Shahriari dibunuh oleh agen mata-mata Israel itu di
Teheran akhir tahun 2010. Dua profesor
universitas Iran, Fereidoon Abbasi Davani dan Majid Shahriari dibunuh dalam
serangan bom teroris terpisah di Teheran pada tanggal 29 November. Laporan media baru-baru ini mengatakan bahwa
para pemimpin Mossad bertemu di Tel Aviv dan membahas operasi terbaru agensi di
Teheran, termasuk pembunuhan Shahriari.
Profesor
universitas dan ilmuwan nuklir Iran lainnya, Massoud Ali Mohammadi, juga
dibunuh dalam serangan bom teroris di Teheran pada bulan Januari 2010. Di bulan
Desember, ilmuwan muda nuklir Irak, Mohammad Al Fouz, ditembak mati di Baghdad
oleh Mossad. Al Fouz telah merilis formula pengayaan uraniumnya yang baru di
sejumlah jurnal Barat.
Maya Rubin Sang Agen Mossad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar