Label

Sabtu, 02 Agustus 2014

Dusta Ibn Taimiyah



Antara kaum Salafi dan hidayah Allah serta cahaya hanya dipisah oleh pengenalan siapa sejatinya Ibnu Taimiyyah itu. Bagaimana penipuan, kebohongan dan sikap ekstrimnya. Seorang Salafi yang mampu mengungkap semua itu berarti ia berada di awal jalan (hidayah). Adapaun pengekor Ibnu Taimiyyah yang tidak mampu mengungkap kenyataan itu maka ia tidak akan mampu melihat Islam sebagai Islam dan kemusyrikan sebagai kemusyrikan, tidak juga kemunafikan sebagai kemunafikan dan keimanan sebagai keimanan! Sekarang carilah contoh-contoh kebohongan dan dusta Ibnu Taimiyyah atas nama Rasulullah saw.! Dan perhatikan sejauh mana kesiapan para pengikutnya untuk menerima kebenaran! Lalu perhatikan sikap mereka  setelah saya nukilkan dalilnya dengan butki nyata!

Ibnu Taimiyyah BERDUSTA atas nama Nabi saw.. Dahulu aku berharap ada tantangan dari para penulis besar kaum Salafi seperti Al Faris, al Ghaits, al ‘Udah dan al Umari bahwa saya tidak akan sanggup menemukan bukti kepalsuan dan dusta Ibnu Taimiyyah! Dahulu aku berdiskusi dengan seorang dari mereka lalu ia berkata, ‘Ma’âdzallah! Tidak mungkin Ibnu Taimiyyah menukil dari Nabi saw. kecuali hadis yang shahih! Kamu tidak mungkin menemukan hadis ia menyendiri dengannya!

Para pengkaji pengekor Ibnu Taimiyyah tau persis bahwa Ibnu Taimiyyah berbohong! Karena itu mereka takut menantang. Mereka hanya bisa menjerit dan membuat gaduh suasana bak gemuruh tanpa hujan.

Ibnu Taimiyyah tidak hanya berdusta atas nama para ulama dan mazhab-mazhab, tetapi ia telah berani BERDUSTA atas nama Nabi saw. mereka tau persis bahwa Ibnu Taimiyyah itu “GILA AKIDAH” tidak  pernah takut untuk berdusta. Dusta Ibnu Taimiyyah tidak seperti dusta sebagian kita atas sebagian lainnya. Dusta Ibnu Taimiyyah bukan dalam mendha’ifkan hadis shahih atau menshahihkan hadis dha’if. Yang seperti itu banyak dilakukan oleh Ibnu Taimiyyah dan selainnya. Tidak! Tetapi Ibnu Taimiyyah terang-terangan memalsu hadis atas nama Nabi saw.!!

Sebenarnya tidak banyak orang yang mengenal siapa Ibnu Taimiyyah itu. Maksud saya tidak mengenal siapa sejatinya Ibnu Taimiyyah itu kecuali sedikit peneliti. Mayoritas orang hanya memekikkan apa yang tidak ia mengerti!

Contoh Dusta Pertama Ibnu Taimiyyah Atas Nama Rasulullah Saw

Ibnu Taimiyyah berkata dalam Majmû’ Fatâwâ-nya, 3/487:

“Telah tetap dengan penukilan yang mutawatir shahih dari Nabi saw. bahwa ia bersabda: ‘Sebaik-baik umat ini setelah Nabi-nya adalah Abu Bakar kemudian Umar…’ hadis tentangnya telah diriwayatkan dari delapan puluh jalur.”  Sampai di sini berakhir DUSTA IBNU TAIMIYYAH yang mengklaim bahwa telah dinukil secara mutawatir dan shahih.

Sementara hadis itu tidak diriwayatkan dari Nabi saw. dengan sanad apapun. Ini adalah hadis palsu dan dusta atas nama Rasulullah saw. dan pertama yang memalsu adalah Ibnu Taimiyyah seorang!! Tidak ada seorang pun sebelum dan sesudah Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa ucapan di atas adalah hadis! Ibnu Taimiyyah lah yang memalsu penisbatan itu kepada Nabi saw. lalu di manakah penukilan, bukti keshahihan dan kemutawatirannya?! Di manakah delapan puluh jalur periwayat itu?! Semua itu adalah DUSTA KONYOL IBNU TAIMIYYAH atas nama Rasulullah! Hanya dalam satu baris ia berani berdusta dengan banyak dusta. Andai ia shahih dan bersanad ia hanya berakhir kepada Ali!

Nah, sekarang perhatikan jawaban PARA EKSTRIMIS SALAFI. Sunnah itu di hadapan Ibnu Taimiyyah, sesuka dia mau mengambil atau meninggalkan! Ia seorang yang sangat teliti dalam menisbatkan setiap hadis yang mana yang âhad dan shahih serta teliti dalam mengetahui jalur-jalurnya.. dll. Jika mereka dihadapkan dengan kenyataan ini mereka segera melompat berpindah tema kepada tema pengutamaan antara Abu Bakar, Umar atau Ali dengan demikian mereka melupakan tema inti yaitu bahwa ucapan di atas memang hadis shahih! mutawatir! Telah dinukil dari delapan puluh jalur!! Semua itu tidak ada!

Mereka tidak akan sanggup mengakui DUSTA IBNU TAIMIYYAH atas nama Rasulullah saw.. padahal apa yang dilakukan Ibnu Taimiyyah itu tidak setingkat dengan kesalahan biasa dalam menukil sumber referensi atau meninggalkan sebuah redaksi tertentu misalnya!! Tidak. Masalahnya jauh lebih dahsyat! Berpuluh-puluh tahun mereka berusaha meyakinkan para PENYEMBAH IBNU TAIMIYYAH bahwa ia telah BERDUSTA atas nama Rasulullah dengan sengaja atau karena sekedar salah! Tetapi ternyata para PENYEMBAH IBNU TAIMIYYAH itu tidak mau mengakui bahwa ia salah. Mereka tidak akan mengakuinya!! Mereka hanya akan mendebat dan berdusta dalam membela!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar