Label

Rabu, 06 Agustus 2014

Jalan 12 Imam oleh Thomas McElwain




Kitab Suci Qur’an bermula dengan nama Allah
Maka menjelmalah firdaus di atas tanah tumpah darah.
Ia bukanlah hal baru untuk ditulis dan dikatakan,
Sebab nama Allah  menjadi tempat berlindung mereka yang terpingggirkan
Dan yang terancam oleh yang kuat semenjak Allah menetapkan wewenang.
Terdapat duabelas sarana dan jalan  dalam sang Kitab Kebajikan,
Alkitab, demi nama Allah yang mereka gunakan.

Jalan pertama ialah pengabdian keimaman yang dijalani
Untuk melayani segala sesuatu di bawah sinar matahari.
(Ulangan 18:5,7; 21:5)
Demikanlah sabda Ali ialah pelayanan keimaman
Di muka bumi dan selamanya dengan kesetiaan.

Jalan kedua betapa nama Allah muncul
Yaitu dalam kata-kata tanpa dusta dan rasa takut
Dalam nama Allah firman-Nya dalam nubuat.
(Ulangan 18:22; Raja-raja 22:16; 1 Tawarikh 21:19;
2 Tawarikh 18:15; 33:18; Yeremia 11.21; 26:9,16,20; 44:16;
Zakaria 13:3; Yakobus 5:10)
Maka warkah Hasan yaitu dialah yang berkata
Nubuat tersebut dengan nyaring dalam nyanyian dan genta.

Jalan ketiga akan datang dengan nama Gusti Pangeran,
Dan betapa ia akan dibicarakan hanya karena kemasyhuran
Untuk Daud karena penyelamatannya terhadap gugatan
(1 Samuel 17:45; Mazmur 118:26)
Dan terhadap al-Masih yang tiada sedikitpun dengan kecacatan
Putra Daud memancar bagaikan sinaran.
(Matius 21:9; 23:9; Markus 11:9,10; Lukas 13:35; 19:38; Yohanes 12:13)
Maka bait pertama dari Kitab Suci Qur’an
Menunjukkan ingatan akan Daud yang belum diputuskan
Dan mengenali al-Masih pada permulaan.
Warkah dari  Hussain, oh  Hussain-ku yang rupawan,
Menyingkap tibanya al-Masih dalam penderitaan
Dan di dataran sungai melakukan pengorbanan.

Jalan keempat adalah  dengan nama Tuhan maka terpaut
Pada sumpah dalam kumpulan perjanjian Daud
Dan Yahya, tentang hukum cinta yang melepas taut
(1 Samuel 20:42). (1 Samuel 20:42)
Maka ketaatan cinta dalam damai adalah jalan Ali
Yang juga menyanyi Mazmur-nya pada Tuhan dengan sepenuh hati.
Jalan kelima dengan nama Tuhan kutemukan
Dalam rahmat-Nya, yang juga serupa dengan
Raja Daud saat membuat yang lain meletakkan jabatan
(1 Samuel 6:18; 1 Tawarikh 16:2; Mazmur 129:8)
Maka Muhammad alBaqir mengambil alih  kewenangan jua
Untuk merahmati setiap orang dengan nama Allah saja.

Jalan keenam dengan nama Tuhan tersingkapkan
Altar yang dibangun Ilyas untuk mendentangkan
Gemuruh dan hujan dengan nama Tuhan
Untuk mengairi dan menyegarkan tanah air nan kekeringan
(1 Raja-raja 18:32)
Demikianlah  kimiawi Ja’far As-Sodiq membangkitkan jua
Menyingkap hukum, memperbaharui demi umat manusia.

Jalan ketujuh dengan nama Tuhan yaitu kutukan
Yang dibawa nabi Ilyasa (Elisha), tanpa bimbingan
Kepada empat puluh pemuda yang mencerca kepalanya
Dan menodai nama Tuhan sedemikian rupa. (2 Raja-raja 2:24).

Pesan Al-Kazim berjalan melampaui jurang
Pemberkatan Daud bagi kutukan nan malang.

Jalan kedelapan dari nama Tuhan bahkan begitu menghampiri:
Kehancuran bagi yang jahat yang menampilkan diri.
Semua bangsa akan  binasa tunduk menuruti Daud  tiada terperi,
Sebelum kedigdayaan puteranya serta yang disayangi
Dengan nama Tuhan, menimpa dengan bati dan geligi 
(Mazmur 118:10,11,12).

Maka Ali Ridho (Ali Reza) menghancurkan demikian rupa
Pakta Kekaisaran Abbasiyyah yang bergelimang dusta.

Jalan kesembilan dengan nama Allah yakni pertolongan KeIllahian
Yang datang dengan kekuatan dari Yang Esa maka terciptakan
Baik  Surga maupun Bumi dengan mengatur mereka  dalam perarakan
(Mazmur 124:8)
Maka Imam Taqi adalah dia yang tetap menopang
Dengan pertolongan Allah ketika jalan terbentang.

Jalan kesepuluh dengan nama Tuhan ialah dengan sederhana mengimani
Di dalamnya hati manusia pada debu berduli
Bagi mereka yang takut Tuhan, mematuhi perkataan
Hamba Tuhan yang dikirim untuk memberi suatu pilihan,
Yang membimbing melalui lembah kegelapan untuk kebahagiaan.
(Yesaya 50:10)

Maka juga mereka yang menderita dan miskin dimenangkan
Dengan meyakini nama Tuhan di atas bukit maupun kaki pegunungan.
(Zephaniah 3:12)
Maka Imam Naqi, tanpa ketamakan atau birahi,
Mengajarkan jiwa meletakkan dirinya dalam Tuhan untuk mengimani.

Jalan kesebelas dengan nama Tuhan ialah untuk terus berjalan
Apapun yang orang kafir perbuat serta katakan
Maka Tuhan akan selamanya menjadi Tuhan kita
Serta membimbing dengan cinta dan cahaya di bawah wewenang-Nya
(Mikah 4:5)
Imam al-Askari ialah pedang Ali
Menetapkan jalan yang mesti ditempuh dan akhirnya memenangi.

Jalan kedua dengan nama Allah yaitu untuk menerima
Minyak yang mengurapi demi mereka
Yang menderita sakit saat tersadar mereka
Akan kesukaran di dunia juga dilimpahi harapan dan pencarian .
(Yakobus 5:14)
Maka Imam Mahdi, baginda memimpin dan melindungi
Dengan rahasia bagi mereka nan murni yang bersembayang dan meratapi,
Ialah balsem yang mujarab baik siang malam hari
Sampai terbitnya cahaya pengadilan hakiki.
Duabelas kegiatan dijalani dengan nama Tuhan
Melalui keseleruhan Alkitab telah dinubuat kemasyhuran
Akan duabelas imam yang membangun dengan keteguhan
Firman Tuhan yang menentang kehancuran
Iman yang dibina demi menindas jiwa
Kuberdoa agar Tuhan membimbingku ke jalan yang taat setia. 

Thomas McElwain, Dipetik dari: The Beloved and I,
New Jubilees Version, Vol. 5.
Diterjemahkan oleh Gayatri Wedotami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar