Label

Sabtu, 20 Juni 2015

Apa Kurban Itu?




Apa Kurban Itu? Dan mengapa Imam Husain as adalah benih monotheisme –yang meski para pengikutnya terus dibunuh, akan senantiasa tumbuh? Kita tahu, Imam Husain as, setelah gugur dan syahid di Karbala itu, para musuhnya menyembelihnya dan kemudian kepala beliau dipancangkan di ujung tombak. Dalam Perjanjian Lama, tepatnya dalam Kitab Yeremia 46:6 dan 46:10 mencatat sebuah peristiwa di tanah utara, di dekat sungai Efrat. Berikut kutipan Perjanjian Lama tentang peristiwa di tepi sungai Efrat itu: “Orang yang tangkas tidak dapat melarikan diri, pahlawan tidak dapat meluputkan diri, di utara, di tepi sungai Efratlah mereka tersandung dan rebah. Hari itu ialah hari Tuhan ALLAH semesta alam, hari pembalasan untuk melakukan pembalasan kepada para lawan-Nya. Pedang akan makan sampai kenyang, dan akan puas minum darah mereka. Sebab Tuhan ALLAH semesta alam mengadakan korban penyembelihan di tanah utara, dekat sungai Efrat”.

Orang yang tangkas tidak dapat melarikan diri (Imam Husain as yang dengan ketangkasannya mampu mengalahkan tiga ratusan prajurit bersenjata sendirian di Karbala). Pahlawan tidak dapat meluputkan diri (Imam Husain as sang pahlawan, sebagai pemimpin syuhada tidak dapat menghindar dari dukacita “karbun” dan “wa” musibah “bala” yang bakalan menimpanya). Di tepi sungai Efratlah mereka tersandung dan rebah (Mereka para lawan TUHAN, Musuh TUHAN, tersandung dan rebah). Karbala, singkatnya, adalah moment sejarah dan religius, yang ingin menunjukkan kepada kita bahwa di dalam komunitas ummat beragama (dan tentu saja di dalam kancah ummat manusia), terdapat orang-orang munafik di mana mereka menggunakan dan membajak agama demi kepentingan yang bertentangan dengan spirit religius dan orang-orang yang melawan agama dan Tuhan dengan menggunakan agama. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar