Label

Senin, 20 Juni 2016

Gerakan Ekologis Menanam


Sejak revolusi industri dan berlanjut dengan merebaknya budaya konsumsi serta produksi barang-barang kemasan yang telah menghasilkan residu (sampah) yang sangat besar, dunia (Bumi) tempat kita tinggal menjadi sangat jauh berbeda dan berubah. Perubahan lingkungan dan peningkatan residu (sampah) secara drastis di jaman kita saat ini, membuat dunia tempat kita tinggal menjadi sangat mengkhawatirkan.

Seperti yang telah kita ketahui, dunia mulai mengalami dampak buruk dari perubahan iklim global (akibat global warming). Kondisi cuaca ekstrim di sejumlah wilayah mulai menyadarkan banyak orang dan sejumlah pihak (kalangan) untuk lebih peduli dan memperhatikan lingkungan tempat mereka berada.

Kita tahu juga, gas karbondioksida merupakan bagian terbesar dari gas rumah kaca (green house gasses) yang menjadi penyebab utama perubahan iklim global di era kita sekarang ini. Gas CO2 ini dihasilkan dari pembakaran fosil, seperti minyak, gas bumi, dan batu bara.

Salah-satu cara untuk membantu mengurangi perubahan (kerusakan iklim) adalah dengan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil tersebut. Cara lainnya adalah menggalakan aksi dan tindakan menanam. Sebab, sudah menjadi hukum alam, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang menyerap gas CO2 dalam proses fotosintesis, berfungsi sebagai paru-paru dunia.

Salah-satu wujud menanam itu adalah menanam dengan menggunakan media-media barang-barang bekas (sampah) yang terbengkalai dan tak lagi digunakan. Sehingga ada dua manfaat ganda, mengurangi penyampahan sekaligus membantu menyehatkan lingkungan kita, selain jika tanaman yang kita tanam adalah tanaman untuk konsumsi, maka kita pun dapat memenuhi kebutuhan pangan kita. (Fotografi: Seni Pertanian Sulaiman Djaya. Fotografer: Manarul Khatami). 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar