Label

Minggu, 20 Desember 2015

Vladimir Putin & Politik Global


Oleh Sulaiman Djaya (esais & penyair)

Kesuksesannya menggempur ISIS yang didanai dan diciptakan Blok Barat: Israel, Amerika, Ingris serta sejumlah Negara anggota NATO (plus Rezim Al-Saud, Turki, Qatar, dkk) telah melambungkan namanya dalam jagat politik global saat ini. Ia juga dikenal dengan presiden dan pemimpin yang dekat dengan para pemimpin muslim. Selain itu, ia pun dikenal sebagai ‘politisi’ ulung yang cerdik memainkan strategi untuk menerapkan kebijakannya, baik di dalam negeri Rusia maupun berkaitan dengan hiruk-pikuk politik global beberapa tahun belakangan ini.

Tapi siapakah Vladimir Putin, sang Presiden Federasi Rusia, yang saat ini popularitasnya mengalahkan Barrack Obama dan dua kali didapuk oleh majalah Forbes sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di dunia itu? Jawabannya tentu saja tak lepas dari sejarah politik Rusia itu sendiri dari masa ke masa –sebelum akhirnya dipimpin Vladimir Putin.

PUTIN & RUSIA
Di masa-masa akhir era Perang Dingin (1947 – 1991), Rusia sempat hendak “gulung tikar” dan hampir-hampir menjadi negara gagal (failure state). Kala itu, inflasi meroket, ekonomi ambruk serta dikuasai segolongan oligarkh, yang pada saat yang sama kriminalitas dan mafia kejahatan merajalela, sistem sosial berantakan dan kekarutan sosial-politis-ekonomis lainnya.

Ketika Januari 2000-an Presiden Boris Yeltsin menunjuk Vladimir Putin sebagai Perdana Menteri (PM), mayoritas rakyat Rusia belum mengenalnya. Tak ubahnya mitos “Satrio Paningit” dalam kepercayaan masyarakat Jawa (yang dirindu berbagai kalangan di Indonesia), Putin dapat dikatakan sebagai orang yang dinantikan oleh Rusia. Ia bukan hanya pemimpin hebat bagi Beruang Merah, tetapi juga ahli strategi.

Setidak-tidaknya, ada beberapa hal yang mendorong Putin berhasil menjadi seorang pemimpin Rusia yang telah merubah Rusia yang hampir ambruk dan sekarat kembali menjadi negara besar yang bangkit dan memiliki taring dalam politik global saat ini. Salah-satunya adalah kepemimpinannya yang tegas dan tak ragu-ragu, yang membuat semua kebijakannya berhasil. Putin juga dikelilingi oleh orang-orang terpercaya dari St. Petersburg daerah asalnya. Di sinilah ia sangat berbeda dengan rezim sebelumnya, dimana anak-anak Yeltsin serta menantunya turut campur tangan dalam politik.

Dalam konteks politik global belakangan ini, yang tambah ramai karena terorisme ISIS itu, ia menggunakan kesempatannya sebagai presiden dengan menjalin kemitraan dengan para pemimpin yang ‘anti’ Amerika dan tentu saja, kembali menghidupkan sentiment Blok Timur yang sempat terabaikan di masa Yeltsin atau pun Gorbachev.

Secara ekonomis dan politis, dalam dua periode masa jabatannya (8 tahun) dahulu, hampir sekitar 20 juta rakyat Rusia dientaskan dari kemiskinan, kemudian sistem pendidikan serta kesehatan diperbaiki, industri strategis dinasionalisasi, pengangguran dikurangi, korupsi bisa berkurang, pembayar pajak meningkat, utang luar negeri 200 miliar dollar dilunasi, mata uang rubel menguat, cadangan devisa menjadi 450 dollar AS (nomor tiga di dunia pada dekade 2007-an).

Dan akhirnya, yang paling membanggakan bagi rakyat dan bangsa Rusia adalah bahwa Putin dinilai berhasil membangun kembali martabat Rusia Raya sehingga disegani oleh dunia. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar