Label

Senin, 30 Maret 2015

Apa dan Siapa Syi'ah Itu?





“Syi’ah tidak ada hubungannya dengan Abul Hasan Al-Asy’ari. Syi’ah lebih dahulu daripada seluruh mazhab yang lainnya”

Sesungguhnya Syi’ah itu, baik dalam ushuluddin maupun cabang-cabangnya, adalah esensi Islam yang hakiki, yaitu Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Ketika dikatakan bahwa Syi’ah adalah pengikut mazhab Al-Ja’fari, maka itu karena Imam Ja’far Ash-Shadiq as adalah keturunan Rasulullah saw dan salah satu imam Ahlul Bait as. Melalui tangan Imam Ash­ Shadiq as ini, mazhab Syi’ah berkembang secara meluas dan kukuh dalam situasi yang tepat, yaitu menjelang keruntuhan kekuasaan Bani Umayyah.

Syi’ah menjadi simbol jantung Islam yang berdenyut hidup. Seorang penulis Mesir, Muhammad Fikri Abun Nashr, mengungkapkan tentang Syi’ah, “Sesungguhnya Syi’ah tidak ada hubungannya dengan Abul Hasan Al-Asy’ari dalam ushuluddin dan tidak pula dengan mazhab yang empat dalam furu’ (cabang-cabang agama). Sebab, mazhab para imam Syi’ah lebih dahulu daripada seluruh mazhab yang lainnya. Demikian juga mazhab Syi’ah ini lebih layak untuk diikuti karena pintu ijtihad dalam mazhab ini tetap terbuka hingga hari kiamat.

Ustad Abush Shafa’ Al-Ghanimi At-Tifwani berkata, “Banyak di antara peneliti, baik Timur maupun Barat, terdahulu maupun kontemporer, yang jatuh dalam penilaian yang keliru tentang Syi’ah, yang tidak bersandarkan pada dalil dan bukti yang kuat. Penilaian yang keliru ini telah tersebar di tengah-­tengah orang banyak tanpa mereka menanyakan diri mereka sendiri tentang kebenaran atau kekeliruan penilaian itu.

Di antara faktor yang menyebabkan tidak ada penilaian objektif di kalangan para peneliti itu adalah ketidaktahuan mereka yang diakibatkan tidak adanya perhatian mereka terhadap sumber-sumber Syi’ah, sebaliknya mereka mencuk­upkan diri dengan merujuk pada sumber-sumber lawan-lawan Syi’ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar