Label

Senin, 13 Juli 2015

Sastra, Komodifikasi, Tubuh





Menjelang tahun 2000 silam, ideologi liberalisme sempat mendapatkan angin segar lewat sejumlah karya sastra, utamanya prosa yang ditulis para penulis perempuan liberal, dan sempat memuncaki perbincangan dalam polemik sastra Indonesia.

Masa itu adalah suatu masa ketika prosa yang ditulis para penulis perempuan tak segan-segan menarasikan seksualitas secara verbal dan blak-blakkan, yang memang tak jauh berbeda dengan pornografi, bila pengertian pornografi adalah upaya sadar untuk mengeksplorasi dan menggambarkan tubuh dan seksualitas ke dalam media tulisan, utamanya media sastra, sebagaimana hal demikian pernah dilakukan Marquis de Sade.

Dengan upaya-upaya seperti itu, barangkali, seks malah akan kehilangan unsur erotiknya yang enigmatik dan sekedar menjadi reifikasi tubuh dan seksualitas itu sendiri, ketika seksualitas secara sengaja dipisahkan dari unsur sakralnya. Dalam hal ini, misalnya, pornografi dikatakan ketika seksualitas itu sendiri telah dikomodifikasikan, persis yang dilakukan para penulis perempuan liberal.

Barangkali, sastra (yang dalam hal ini sejumlah prosa yang ditulis para penulis perempuan liberal Indonesia), yang menarasikan dan menggambarkan seksualitas secara verbal tak ubahnya etalase yang memajang tubuh-tubuh dan diri para perempuan pekerja seks komersil di kawasan khusus yang disediakan untuk menjual komoditas seks itu sendiri bagi mereka yang ingin membelinya.

Di sana, seks memang telah menjadi komoditas yang diperdagangkan alias diperjual-belikan kepada mereka yang ingin membelinya.

Dengan kata lain, ada hukum pasar kapitalisme dan ideologi liberal yang menggerakkan dan memungkinkan prosa-prosa yang menarasikan dan mengeksploitasi seksualitas secara vulgar tersebut ditulis dan dirayakan, yang kebetulan pula para penulisnya adalah para penulis perempuan yang menjadikan ideologi dan khazanah intelektual liberal sebagai pandangan hidup, basis teoritik, dan fondasi etik mereka.

Hak cipta ©Sulaiman Djaya (2004) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar